TUGAS PRIBADI
NAMA : RAMA AGUSTINA
NPM : 12131011116
PPSKM STIK BINA HUSADA PALEMBANG
SOAL UJIAN NILAI DAN ETIKA LINGKUNGAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekosistem? rincikan
ekosistem apa saja yang ada di bumi dan di sekitar anda... lengkapi dengan gambar
2. Apa yang dimaksud dengan nilai lingkungan? lengkapi dengan bagaimana mengkuantifikasi nilai lingkungan,
3. Jelaskan jenis-jenis etika lingkungan yang anda ketahui. Jelaskan bagaimana strategi penerapan etika lingkungan itu
4. Jelaskan mengapa menggunakan blogspot ini merupakan bukti komitmen bahwa kita mendukung perwujudan kebijakan pemerintah dalam e-government di sau sisi dan mengeksperisikan etika kita terhadap lingkungan. Lengkapi dengan arguimen ilmiahnya.
5. Mengapa jejak ekologis itu merupakan gambaran apakah seseorang itu menyumbang terhadap kerusakan lingkungan atau tidak?
6. Sudahkah anda membuat dan mengelola dengan baik? Nilai anda juga sangat ditentukan dengan pengelolaan blogspot anda
2. Apa yang dimaksud dengan nilai lingkungan? lengkapi dengan bagaimana mengkuantifikasi nilai lingkungan,
3. Jelaskan jenis-jenis etika lingkungan yang anda ketahui. Jelaskan bagaimana strategi penerapan etika lingkungan itu
4. Jelaskan mengapa menggunakan blogspot ini merupakan bukti komitmen bahwa kita mendukung perwujudan kebijakan pemerintah dalam e-government di sau sisi dan mengeksperisikan etika kita terhadap lingkungan. Lengkapi dengan arguimen ilmiahnya.
5. Mengapa jejak ekologis itu merupakan gambaran apakah seseorang itu menyumbang terhadap kerusakan lingkungan atau tidak?
6. Sudahkah anda membuat dan mengelola dengan baik? Nilai anda juga sangat ditentukan dengan pengelolaan blogspot anda
JAWABAN NO.1
Yang dimaksud dengan : Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk
oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem)
Adapun Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
a.Individu
Adapun Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
a.Individu
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut,
seekor burung dan sebuah pohon.
b.Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat
berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang
sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.
c.Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang
menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan
jati, padang
rumput dan hutan pinus.
d.Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang
membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen
suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang
terdapat di dalamnya.
e.Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya. Contoh :
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya. Contoh :
f.Biosfer
Biosfer adalah berbagai bioma di
permukaan bumi yang saling berhubungan dan membentuk sistem yang lebih besar
lagi.
Adapun
berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem buatan
dan ekosistem alami. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara
alamiah, tanpa campur tangan manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut. Jika
suatu ekosistem sengaja dibuat manusia maka disebut ekosistem buatan. Contohnya
ekosistem sawah, kebun, kolam, waduk dan akuarium.
Komponen ekosistem terdiri atas 2 yaitu komponen Biotik dan Abiotik.
1.Komponen Biotik.
Terdiri dari:
a.Produsen adalah organisme yang dapat menghasilkan makanan dan penyedia
makanan untuk makhluk hidup yang lain.
b.Konsumen adalah organisme yang tidak
dapat membuat makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain dalam hal
makanan.
c.Pengurai adalah organisme yang menguraikan organisme mati. Contoh pengurai adalah jamur dan bakteri.
2.Komponen Abiotik.
Terdiri dari:
a.Cahaya matahari
b.Tanah
c.Air
d.Udara
e.Suhu
f.Kelembaban
Kebergantungan pada Ekosistem
c.Pengurai adalah organisme yang menguraikan organisme mati. Contoh pengurai adalah jamur dan bakteri.
2.Komponen Abiotik.
Terdiri dari:
a.Cahaya matahari
b.Tanah
c.Air
d.Udara
e.Suhu
f.Kelembaban
Kebergantungan pada Ekosistem
Saling kebergantungan tidak hanya terjadi antar komponen biotik. Saling
kebergantungan juga terjadi antara komponen biotik dan abiotiknya.
1.Saling Kebergantungan Antarkomponen Biotik
a.Rantai makanan
Perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu disebut rantai makanan
a.Rantai makanan
Perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu disebut rantai makanan
Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi.
Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan
maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau atau produsen.
Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan
tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer
merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora.
b.Jaring-jaring makanan
b.Jaring-jaring makanan
Pada hakikatnya, setiap makhluk hidup di dalam suatu ekosistem merupakan
sumber materi dan energi bagi makhluk hidup lainnya. Suatu kenyataannya bahwa
setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup
lainnya.
Akibat dari semua itu maka di dalam suatu ekosistem, rantai-rantai makanan
itu akan saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk
seperi jaring-jaring. Itulah sebabnya disebut jaring-jaring makanan.
Jaringan-Jaringan Makanan
(Sumber : http://andalasdejava.files.wordpress.com/2007/08/rantaian
makanan.gif)
Saling Kebergantungan Antara Komponen Biotik dan Abiotik
Saling Kebergantungan Antara Komponen Biotik dan Abiotik
Saling
kebergantungan di antara komponen yang ada dalam ekosistem, baik antara
komponen biotik dan abiotik contohnya dapat dilihat pada siklus karbon. Siklus
karbon tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada tumbuhan, hewan,
pengurai, air dan tanah.
Pelestarian Ekosistem
Pelestarian Ekosistem
Keanekaragaman makhluk hidup perlu
dijaga supaya ekosistem menjadi stabil. Semakin beranekaragam makhluk hidup
dalam suatu ekosistem, semakin stabil ekosistem tersebut. Flora dan fauna alami
yang terdapat di hutan perlu dilestarikan karena merupakan sumber plasma nutfah
(plasma benih). Sumber plasma nutfah dapat dimanfaatkan untuk mencari bibit
unggul bagi kepentingan kesejahteraan manusia.
Upaya perlindungan keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan mendirikan cagar alam, taman nasional, hutan wisata, taman laut, hutan lindug dan kebun raya. Untuk mencegah kepunahan makhluk hidup, kadang diperlukan pemeliharaan untuk mengembangbiakannya, yang disebut dengan penangkaran. Pemeliharaan dapat dilakukan secara in situ dan ex situ. Pemeliharaan in situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di habitat aslinya. Pemeliharaan ex situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di luar habitat aslinya, misalnya di kebun binatang.
Upaya perlindungan keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan mendirikan cagar alam, taman nasional, hutan wisata, taman laut, hutan lindug dan kebun raya. Untuk mencegah kepunahan makhluk hidup, kadang diperlukan pemeliharaan untuk mengembangbiakannya, yang disebut dengan penangkaran. Pemeliharaan dapat dilakukan secara in situ dan ex situ. Pemeliharaan in situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di habitat aslinya. Pemeliharaan ex situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di luar habitat aslinya, misalnya di kebun binatang.
Pola-Pola
Interaksi dalam Ekosistem
Simbiosis adalah bentuk interaksi yang
sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk
hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.
Simbiosis
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya :
a)Simbiosis
mutualisme, yaitu interaksi antara dua individu ataupun populasi yang
saling menguntungkan. Misalnya, simbiosis antara jenis jamur tertentu dan jenis
alga tertentu membentuk likenes, antara bunga dengan kupu-kupu.
b)Simbiosis parasitisme, yaitu interaksi dua individu/populasi di mana salah satu individu untung, sedang simbion pasangannya rugi. Contohnya, benalu yang tumbuh pada ranting pohon mangga, cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia.
c)Simbiosis komensalisme, yaitu interaksi antara individu/populasi yang satu untung sedangkan individu/populasi lainnya tidak untung dan juga tidak rugi. Contohnya, interaksi antara ikan remora kecil yang menempel pada ikan hiu.
b)Simbiosis parasitisme, yaitu interaksi dua individu/populasi di mana salah satu individu untung, sedang simbion pasangannya rugi. Contohnya, benalu yang tumbuh pada ranting pohon mangga, cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia.
c)Simbiosis komensalisme, yaitu interaksi antara individu/populasi yang satu untung sedangkan individu/populasi lainnya tidak untung dan juga tidak rugi. Contohnya, interaksi antara ikan remora kecil yang menempel pada ikan hiu.
Dari ekosistem diatas merupakan
satuan kehidupan di lingkungan sekitar manusia yang telah diciptakan,
dilingkungan tempat saya tinggal ada ekosistem yang hanya berupa rantai
makanan. Dalam hal ini hendaklah saling menghargai lingkungan karena lingkungan
memiliki kehidupan yang merupakan suatu ekosistem dan menjaga kebersihan
lingkangan.
JAWABAN NO.2
Nilai dalam bahasa Inggris adalah value.
Nilai masuk dalam bidang kajian filsafat, yaitu filsafat nilai. Istilah nilai
dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjukan kata benda yang abstrak, yang
artinya worlh (keberhargaan)
atau goodness (kebaikan).
Nilai sendiri memiliki banyak arti bagi beberapa tokoh. Diantaranya adalah
sebagaimana uraian berikut ini:
Menurut Ralp Perry: “Value as any
object of any interest”. Maknanya adalah bahwa nilai sebagai suatu objek
dari suatu minat individu.
John Dewey menyatakan: “…..value
is any object of social interest”. Maknanya adalah bahwa sesuatu
bernilai apabila disukai dan dibenarkan oleh sekelompok manusia (sosial). Dalam
hal ini Dewey mengutamakan kesepakatan sosial (masyarakat, antar manusia,
termasuk negara).
Kupperman mendefinisikan nilai adalah patokan normatif yang memperngaruhi
manusia dalam menentukan pilihannya di antara cara-cara tindakan alternatif.
Gordon Allport mendefinisikan nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang
bertindak atas dasar pilihannya.
Mulyana
mengatakan bahwa nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan.
Menurut
Purwodarminto, nilai dapat diartikan dalam 5 hal. Lima hal itu adalah: harga
dalam taksiran, harga sesuatu, angka kepandaian, kadar/mutu dan sifat-sifat
yang penting.
Dari penjelasan
di atas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah sesuatu yang penting, baik dan berharga. Dalam nilai terkandung
sesuatu yang ideal, harapan yang dicita-citakan untuk kebajikan. Menilai
berarti menimbang, suatu kegiatan menghubungkan sesuatu dengan yang lain dan
kemudian mengambil keputusan. Sesuatu dianggap punya nilai jika sesuatu itu
dianggap penting, baik dan berharga bagi kehidupan umat manusia. Baik ditinjau
dari segi religius, politik, hukum, moral, etika, estetika, ekonomi, lingkungan
dan sosial budaya.
Adapun lingkungan
adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam,
yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan atau
kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah
lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun
mahkluk hidup lainnya yang ada di sekitarnya.
Nilai lingkungan artinya ada kandungan yang
terdapat dalam lingkungan. Lingkungan yang mempunyai nilai positif, berharga
dan dipentingkan dengan sebaik-baiknya, dimana artinya yang berkarakter dan
mendukung terciptanya perwujudan nilai-nilai lingkungan dalam menunjang
kehidupan, sepeti karakter cinta pada Sang Maha Pencipta dan segenap
ciptaan-Nya. Begitupun sebaliknya. Jadi nilai lingkungan yang berharga tersebut
sangatlah penting bagi perkembangan semua makhluk untuk bertahan hidup dan
untuk beribadah pada Sang Pencipta.
Artinya juga
nilai lingkungan harus mencakup kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran dan
amanah, diplomatis, hormat dan santun, dermawan, suka tolong-menolong, gotong
royong dan kerjasama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
Bagaimana cara
mengkuantifikasi nilai lingkungan.................
Pengertian kuantifikasi adalah keterangan yang berhubungan dengan kuantitas atau jumlah. Misalnya setiap, beberapa, semua.
Contoh untuk lebih jelasnya:
Semua pohon mangga di belakang rumahku sedang berbuah lebat.
Tak ada satu pohon jambu didepan rumahku yang tak berbunga.
Jadi salah satu cara mengkuantifikasi nilai lingkungan adalah dengan meyakini bahwa semua cara kita memelihara nilai lingkungan akan berguna bagi kelangsungan hidup yang lebih baik dimasa mendatang. Setiap kebaikan yang kita lakukan untuk lingkungan akan sangat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dimasa depan, sekecil apapun itu, misalnya dengan membiasakan diri dan keluarga untuk membuang sampah pada tempatnya..
Pengertian kuantifikasi adalah keterangan yang berhubungan dengan kuantitas atau jumlah. Misalnya setiap, beberapa, semua.
Contoh untuk lebih jelasnya:
Semua pohon mangga di belakang rumahku sedang berbuah lebat.
Tak ada satu pohon jambu didepan rumahku yang tak berbunga.
Jadi salah satu cara mengkuantifikasi nilai lingkungan adalah dengan meyakini bahwa semua cara kita memelihara nilai lingkungan akan berguna bagi kelangsungan hidup yang lebih baik dimasa mendatang. Setiap kebaikan yang kita lakukan untuk lingkungan akan sangat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dimasa depan, sekecil apapun itu, misalnya dengan membiasakan diri dan keluarga untuk membuang sampah pada tempatnya..
Jenis-Jenis Etika Lingkungan
Etika Lingkungan disebut juga
Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi
dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika
lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika
pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan
pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan
dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan
semua makhluk.
a. Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah
pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana
untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal
ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu
pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli
lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Secara umum, Etika ekologi
dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
-
Manusia
terpisah dari alam.
-
Mengutamakan
hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
-
Mengutamakan
perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
-
Kebijakan dan
manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
-
Norma utama
adalah untung rugi.
-
Mengutamakan
rencana jangka pendek.
-
Pemecahan
krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara miskin.
-
Menerima
secara positif pertumbuhan ekonomi.
b. Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam adalah
pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan
sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur
mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu
bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak
untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk
berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies
manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas
disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta
alam.
Secara umum etika ekologi dalam
ini menekankan hal-hal berikut :
-
Manusia adalah
bagian dari alam.
-
Menekankan hak
hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh
diperlakukan sewenang-wenang.
-
Prihatin akan
perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang.
-
Kebijakan
manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
-
Alam harus
dilestarikan dan tidak dikuasai.
-
Pentingnya
melindungi keanekaragaman hayati.
-
Menghargai dan
memelihara tata alam.
-
Mengutamakan
tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
-
Mengkritik
sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem
mengambil sambil memelihara.
Demikian pembagian etika
lingkungan, Keduanya memiliki beberapa perbedaan-perbedaan seperti diatas.
Dengan adanya gambaran etika lingkungan ini dapat sedikit menguraikan
norma-norma mana yang dipakai oleh manusia dalam melakukan pendekatan terhadap
alam ini. Dengan demikian etika lingkungan berusaha memberi sumbangan dengan
beberapa norma yang ditawarkan untuk mengungkap dan mencegah terjadinya
kerusakan lingkungan.
Untuk strategi menerapkan Etika Lingkungan antara lain adapun prinsip-prinsip
dari etika lingkungan adalah sebagai berikut:
-
Sikap hormat
terhadap alam (respect for nature)
-
Prinsip tanggung jawab (moral responsibility for
nature)
-
Solidaritas kosmis (cosmic
solidarity)
-
Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam
(caring for nature)
-
Prinsip tidak
merugikan alam secara tidak perlu
-
Prinsip hidup
sederhana dan selaras dengan alam
-
Prinsip keadilan
-
Prinsip demokrasi
-
Prinsip integritas moral
Dari beberapa pembahasan di atas,
kita di tuntut untuk menjaga lingkungan. Dalam menjaga lingkungan, manusia
harus memiliki ”etika”. Etika lingkungan ini adalah sikap kita dalam menjaga
kelestarian alam ini agar alam ini tidak rusak, baik ekosistem maupun
habitatnya. Perlu kita sadari bahwa kita ini
juga nagian dari alam ini. Maka kita
harus menjaga lingkungan ini dengan baik dengan norma-norma etika lingkungan.
JAWABAN NO . 4.
Menggunakan blogspot ini merupakan bukti komitmen bahwa kita mendukung perwujudan kebijakan pemerintah dalam e-government di satu sisi dan mengeksperisikan etika kita terhadap lingkungan.
Dalam Sistem Elektronik Government (E-Government),
Kebijakan Pemerintah yang Sesuai
Prinsip Good Governance. Di Indonesia, inisiatif e-government telah diperkenalkan melalui Instruksi Presiden
Nomor 6 Tahun 2001 tentang Telematika (Telekomunikasi, Media dan Informatika).
Dalam instruksi itu dinyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan
teknologi telematika untuk mendukung good
governance dan mempercepat proses demokrasi. Konsep electronic government pada dasarnya
merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh pemerintah dengan
tujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memberi kesempatan kepada
masyarakat untuk dapat lebih berpartisipasi dalam sistem demokrasi. Hal
ini senada dengan pendefinisian e-government
dari Pemerintah New Zealand, yakni “e-government
is a way for governments to use the new technologies to provide people with
more convenient access to government information and services, to improve the
quality of the services and to provide greater opportunities to participate in
our democratic institutions and processes”. Selain New Zealand, Bank
Dunia juga memiliki pendefinisian tentang electronic government (e-government),
yakni e-government refers to the use
government agencies of information technologies (such as Wide Area Network, the
Internet, and mobile computing) that have the ability to transform relations
with citizens, businesses, and other arms of government (Andrianto,
2007).
Di luar definisi-definisi
tersebut, Al Gore dan Tony Blair secara bersemangat menjelaskan manfaat yang
didapat dengan menggunakan e-government,
manfaat tersebut antara lain:
1. Memperbaiki kualitas
pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya
(kalangan pengusaha, masyarakat, dan industri), terutama dalam hal kinerja
efektivitas dan efisiensi di berbagai kehidupan bernegara.
2. Meningkatkan transparansi,
kontrol, dan akuntabilitas penyelengaraan pemerintahan dalam eangka penerapan good corporate governance.
3. Mengurangi secara signifikan
total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah
maupun stakeholder-nya untuk
keperluan aktivitas sehari-hari.
4. Memberikan peluang pemerintah
untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan yang baru melalui interaksinya
dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
5. Menciptakan suatu lingkungan
masyarakat yang baru yang dapat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi
secara tepat dan cepat sejalan dengan perubahan global dan tren yang ada.
6. Memberdayakan masyarakat dan
pihak-pihak yang lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan
kebijakan publik secara merata dan demokratis.
Pada tataran implementasi,
terdapat tiga tingkatan e-government
yang dicerminkan oleh tampilan situs (website)
pemerintah, yakni sebagai berikut:
1. Booklet (to publish): Jenis
implementasi termudah ini biasanya berskala kecil dan kebanykan aplikasinya
tidak emerlukan sumber daya yang terlalu besar dan beragam. Komunikasi yang
muncul dalam tingkatan ini hanyalah satu arah, pemerintah hanya mempublikasikan
data dan informasi agar dapat diakses langsung oleh masyarakat dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan.
2. Interact: Pada jenis ini muncul komunikasi dua arah antara
masyarakat dan pemerintah yang berkepentingan. Terdapat dua jenis aplikasi yang
dapat dpergunakan untuk komunikasi dua arah ini. Pertama, bentuk portal di mana
situs memberikan fasilitas searching bagi mereka yang ingin mencari informasi
secara spesifik. Kedua, pemerintah memberikan kanal di mana masyarakat dapat
melakukan diskusi dengan unit-unit tertentu yang berkepentingan, baik secara
langsung (chatting, teleconference,
web-tv, dan sebagainya) maupun tidak langsung (e-mail, frequent ask questions, newsletter, mailing list, dan
sebagainya).
3. Transact: Pada jenis ini sudah terjadi transfer uang dari satu pihak ke pihka lain sebagai konsekuensi
dari diberikannya layanan jasa oleh pemerintah. Aplikasi ini lebih rumit karena mengharuskan adanya sistem keamanan dan
perlindungan privasi pihak-pihak yang bertransaksi.
Sinergitas Good Governance, Demokrasi, dan
E-Government dalam Memberdayakan Masyarakat melalui Transparansi dan
Akuntabilitas Publik
Seperti yang
telah dijelaskan di atas, kesinergisan interaksi yang konstruktif di antara
domain-domain negara, sektor swasta, dan masyarakat merupakan hal yang hendak
dituju oleh paradigma good governance
ini. Di dalam good governance,
masyarakat dan pihak swasta tidak lagi dipandang sebagai obyek, melainkan
sebagai subyek yang turut mewarnai program-program dan kebijakan pemerintahan.
Oleh karena itu, untuk mewujudkannya, good
governance harus didukung oleh sebuah sistem pemerintahan yang mampu
menjadi inkubatornya yakni sistem demokrasi. Hal ini dikarenakan sistem
pemerintahan yang menjadikan masyarakat sebagai subyek hanya terdapat dalam
sistem pemerintahan yang demokratis.
Selain itu, transparansi dan akuntabilitas publik juga menjadi syarat
penting dalam good governance
agar masyarakat dan pihak swasta dapat ikut andil dalam proses pengambilan
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Transparansi publik dapat
menciptakan iklim investasi yang baik dan meningkatkan kepastian usaha serta
menguatkan kohesi sosial. Sedangkan akuntabilitas publik mampu memberikan ruang
bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses pembangunan dan pemerintahan. Untuk
memfasilitasi hal tersebut, konsep e-government
mampu menjadi sebuah sarana yang dapat diterapkan oleh pemerintah, baik itu
pusat ataupun daerah. E-government
apabila dijalankan dengan baik, mampu memberikan manfaat dalam hal pemberdayaan
masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses
pengambilan kebijakan publik yang merata dan demokratis. Di samping itu, bagi
pemerintah sendiri dapat memberikan peluang untuk mendapatkan sumber-sumber
pendapatan yang baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang
berkepentingan. Penggunaan e-governement
yang sudah ada saat ini harus ditingkatkan lagi fungsinya dan diperluas lagi
aksesnya, sehingga bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Berdasarkan 3
tahapan implementasinya, yakni booklet,
interact, dan transact, masyarakat dan para
pengusaha akan mendapatkan banyak manfaat, antara lain:
Pada implementasi
tingkat booklet
1. Mereka dapat membaca dan men-download
berbagai produk undang-undang maupun peraturan yang ditetapkan oleh DPR/D,
eksekutif (presiden/menteri/gubernur/ bupati/walikota) maupun yudikatif
(MA/MK).
2. Para investor dapat mengetahui syarat-syarat, prosedur, sekaligus waktu
dan biaya perizinan mendirikan sebuah perusahaan sebagaimana diatur dalam peraturan
yang ada serta berbagai data statistik ataupun potensi-potensi kekayaan daerah
yang belum diolah dari instansi terkait.
3. Calon mahasiswa dapat mengetahui berbagai jurusan yang ditawarkan oleh
perguruan tingi negeri beserta persyaratan dan biayanya.
Pada implementasi
tingkat interact
1. Rakyat dapat melakukan diskusi dengan wakilnya di DPR/D dengan
menggunakan fasilitas chatting,
e-mail, atau mailing list.
2. Pelanggan dapat menanyakan besarnya tagihan telepon/listrik untuk bulan
ini dengan sms atau internet.
3. Mahasiswa dapat menanyakan secara spesifik tentang beasiswa untuk
melanjutkan studi yang dikoordinasi oleh Dirjen Dikti.
Pada implementasi
tingkat transact
1. Melalui aplikasi e-procurement,
rangkaian proses tender proyek-proyek pemerintah dapat dilakukan secara online.
2. Masyarakat dapat membayar tagihan air minum dan listrik melalui internet
atau ATM.
3. Para petani dapat langsung bertransaksi menjual padinya ke Bulog melalui
internet.
Ditegaskan bahwa tiga tingkatan implentasi di atas apabila dilaksanakan
dengan niatan untuk memberdayakan masyarakat, maka akan bermuara pada
terwujudnya good governance
yang nantinya juga akan mendukung terbentuknya suatu kehidupan yang demokratis
nan harmonis.
Tiga sektor dalam “good governance”
yaitu negara/pemerintah, privat, dan masyarakat, memiliki pembagian hak dan
tanggung jawab bersama yang juga dapat diatur dalam berbagai jenis kontrak
sosial, seperti peraturan dan UU. Kontrak-kontrak ini merupakan hasil produk
pengaturan bersama yang melibatkan ketiga sektor tersebut. Pemerintah berperan
sebagai pembuat regulasi dan mengamankan hasil-hasil regulasi berdasarkan
kesepakatan bersama ketiga sektor tadi. Masyarakat memiliki hak untuk mengakses
informasi dari pemerintah melalui e-government
dalam rangka mengawasi kinerja lembaga pemerintahan dan mitra kerjanya yang
dijamin oleh sistem legal-formal. Sistem ini dapat memberi implikasi yuridis
kepada lembaga-lembaga yang melalaikan fungsinya untuk mewujudkan transparansi
informasi dan akuntabilitas publik. Keterlibatan masyarakat secara langsung
dalam mengawasi kinerja pemerintah merupakan syarat terlaksananya “good governance”.
Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa penggunaan konsep e-government juga
harus disertai dengan sistem legal formal yang mejamin terlindunginya privasi
dari pihak-pihak yang berkepentingan, misalkan saja dalam hal bertransaksi. E-government yang telah bersinergi
dengan good governance,
tidaklah semata-mata hanya permasalahan manajemen pelayanan publik, tetapi juga
permasalahan kebijakan publik. Di mana masyarakat sebagai pemberi mandat
kewenangan yang legitimate
perlu diberikan hak-hak yang nyata diatur dalam produk-produk kebijakan publik
(Wijaya, 2006:157).
JAWABAN NO. 5
Jejak Ekologi merupakan analisis nilai kebutuhan manusia di dalam ekosistem
. Analisis ini membandingkan kebutuhan manusia dengan kemampuan biosfer
alam dalam mereproduksi sumber daya . Nilai tersebut merepresentasikan jumlah
lahan produktif biologis yang diperlukan untuk mereproduksi sumber daya
yang dikonsumsi manusia dan menyerap limbah melalui teknologi yang berlaku.
Dengan penilaian ini, maka dapat diperkirakan berapa banyak sumber daya kota yang dibutuhkan
untuk mendukung kehidupan manusia. Sebagai gambaran, jejak ekologis bumi
mencapai nilai 1,4 pada tahun 2006. Dengan kata lain, manusia menggunakan 1,4
kali lebih cepat jasa ekologi yang dapat perbaharui bumi.
Pada akhir survey, Jejak Ekologi dapat dikategorikan dalam penilaian Karbon, Pangan,Perumahan, dan Barang-Jasa serta jumlah total Jejak Ekologi yang diperlukan untuk mempertahankan populasi suatu wilayah pada suatu tingkat konsumsi. Pendekatan ini juga dapatditerapkan dalam berbagai kegiatan seperti aktivitas produksi atau konsumsi energi kendaraan.
Pada akhir survey, Jejak Ekologi dapat dikategorikan dalam penilaian Karbon, Pangan,Perumahan, dan Barang-Jasa serta jumlah total Jejak Ekologi yang diperlukan untuk mempertahankan populasi suatu wilayah pada suatu tingkat konsumsi. Pendekatan ini juga dapatditerapkan dalam berbagai kegiatan seperti aktivitas produksi atau konsumsi energi kendaraan.
Dari uraian yang singkat diatas tentang jejak ekologis
merupakan suatu gambaran apakah seseorang itu menyumbang terhadap kerusakan
lingkungan atau tidak? Menurut saya seseorang itu menyumbang kerusakan bagi
lingkungannya karena dapat menyumbang karbon yang tinggi, dan Indonesia salah
satu Negara yang paling kotor dibandingkan negara – negara lainnya.
JAWABAN NO. 6
JAWABAN NO. 6
Terima kasih sebelumnya saya sampaikan kepada dosen pengampu
Prof.Supli Efendi
Rahim PhD. MSc. Tugas ini saya buat dengan semaksimal mungkin semoga
saya mendapat respon dari bapak di bidang mata kuliah Nilai dan etika
lingkungan khususnya.